Langsung ke konten utama

jarkom daskom


Teknologi Jaringan Komputer

1. Pengantar Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah dua buah komputer atau lebih yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi yang sama melalui media transmisi (Wired atau Wireless).




Gb. Contoh Jaringan Komputer

2. Lapisan OSI (OSI Layer)

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.




Gb. OSILayer

Ø Application layer, Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP (Hypertext Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol), SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), dan NFS (Network File System)

Ø Presentation layer, adalah lapisan keenam dari bawah dalam model referensi jaringan terbuka OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter (ASCII, Unicode, EBCDIC, atau set karakter lainnya), interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara khusus. Selain itu lapisan ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)

Ø Session layer, adalah lapisan kelima dari bawah dalam model referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu menahu mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model OSI

Ø Transport layer, Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:

  • Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
  • Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
  • Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
  • Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
  • Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.

Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP.

Ø Network layer, Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:

a) Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket melalui jaringan.

b) Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.

c) Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.

Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.

Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini. Router IP juga melakukan fungsi routing-nya di dalam lapisan ini.

Ø Data-link layer, Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.

Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Lapisan data-link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

Ø Physical layer, adalah lapisan pertama dalam jaringan OSI layer (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Physical layer berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

3. Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah ini.

· Topologi Point to Point

· Topologi bintang (Star)

· Topologi cincin (Ring)

· Topologi bus

· Topologi mesh

· Topologi pohon (Tree)




Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Berikut penjelasan mengenai topologi – topologi tersebut :

a. Point-to-point

Topologi point to point adalah jenis topologi yang paling sederhana, dimana antara satu komputer dihubungkan langsung dengan komputer lainnya.

b. Bus

Topologi linear bus terdiri dari satu kabel utama dengan sebuah terminator pada tiap ujungnya. Setiap node terkoneksi pada kabel utama. Pada topologi jenis ini semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang dikirimkan akan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Pada saat alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, data atau informasi tersebut akan diterima dan diproses. Pada saat alamat tersebut tidak sesuai, maka informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewati. Skema topologi Linear Bus ini dapat dilihat dalam Gambar berikut :




Gb. Topologi Bus

Keuntungan :

Hemat kabel, Layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat

Kerugian:

Sulit dalam mengisolasi kesalahan jaringan, kepadatan lalulintas tinggi, kecepatan

akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, diperlukan repeater untuk jarak jauh

c. Star

Pada topologi star setiap terminal terkoneksi secara langsung ke central network hub atau concentrator. Pengiriman data dari satu terminal lain ke terminal lainnya melalui central network hub atau concentrator. Hub atau concentrator bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Skema topologi star dapat dilihat dalam berikut.

Keuntungan :

Paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah, penambahan atau pengurangan kabel mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, kontrol terpusat akan memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan, dan akan memudahkan dalam pengelolaan jaringan.

Kerugian :

Boros kabel, kontrol terpusat jadi elemen kritis.




Gb. Topologi Star

d. Ring

Topologi ring mirip dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada di ujung saling dihubungkan [TIM-03]. Topologi ini menyerupai lingkaran. Komputer yang akan mengirim data harus menunggu token4 sampai ke tempatnya kemudian mengattach data pada token dan mengembalikan token dan data tersebut pada jaringan . Pada saat token mencapai tujuan yang diinginkan, komputer penerima akan mengambil data dari token. Token dikembalikan ke jaringan sehingga proses pengiriman data pada komputer lain dapat dimulai. Setiap terminal dalam jaringan ini saling tergantung, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal maka seluruh jaringan akan terganggu [TIM-03] Skema topologi ring ini dapat dilihat dalam Gambar berikut :


Gb. Topologi Ring

Keuntungan :

Hemat kabel, dapat melayani lalu lintas data yang padat.

Kerugian :

Peka kesalahan, pengembangan jaringan lebih kaku, kerusakan pada media

pengirim / terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan, lambat karena

pengiriman menunggu giliran token.

e. Mesh

Pada topologi mesh setiap terminal memiliki kabel yang terhubung ke terminal lain.

Keuntungan :

Kerusakan satu kabel tidak akan merusak komunikasi diantara dua komputer.

Kerugian :

Biaya yang dibutuhkan sangat mahal, dan instalasi yang sulit. Dibutuhkan lebih

banyak kabel dimana tiap terminal harus memiliki kabel sendiri ke semua terminal

yang ada.

f. Tree

Topologi Tree (Gambar 2.4) merupakan gabungan dari topologi linear bus dan star. Topologi tree terdiri dari beberapa grup topologi star dimana tiap grup tersebut terkoneksi ke sebuah kabel backbone linear bus-.

Gb. Topologi Pohon/Tree

Keuntungan:

Mudah dikembangkan.

Kerugian :

Jika kabel backbone bermasalah, maka antar segmen tidak dapat saling berhubungan

g. Hybrid

Topologi hybrid adalah salah satu jenis topologi yang tersusun dari satu atau lebih interkoneksi dari dua jaringan atau lebih yang berbasis topologi fisik yang sama atau berbeda, contohnya : star- bus, star –star, dll

4. Tipe Jaringan

a. LAN (Local Area Network)

Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot area.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network adalah Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya

c. WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network adalah merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain

5. Memahami TCP/IP

Seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain, ketika mereka setuju menggunakan bahasa yang sama. Si A berbicara bahasa Indonesia, begitu pun dengan si B harus menggunakan bahasa indonesia juga agar dapat saling berkomunikasi. Ilustrasi ini berlaku juga untuk jaringan komputer, untuk dapat berkomunikasi antara satu komputer dengan kompuer yang lain harus menggunakan bahasa yang sama. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) di analogikan sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antara komputer. Lebih khusus lagi, TCP/IP adalah sekumpulan aturan yang

6. Pengalamatan (Addressing)

Setiap komputer dalam suatu jaringan harus memiliki IP address atau alamat IP. Alamat IP/IP address adalah suatu nomor yang unik yang mengidentifikasi tiap host dalam jaringan IP. IP address bekerja pada lapisan Network dari protokol TCP/IP.

Dengan menentukan IP address, kita melakukan pemberian identitas yang universal bagi setiap interface komputer. Setiap komputer yang tersambung ke internet setidaknya harus memiliki sebuah IP address pada setiap interfacenya. Dalam penerapan sehari-hari kita dapat melihat sebuah komputer memiliki lebih dari satu interface, misal ada sebuah Ethernet dan sebuah interface serial. Maka kita harus memberi dua IP address kepada komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya. Jadi sebuah IP address sesungguhnya tidak merujuk ke sebuah komputer, tetapi ke sebuah interface.

a. Format IP Adress

IP address merupakan sebuah bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa titiksetiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. IP address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal untuk memudahkan pembacaan yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (delapan bit) IP address.

ip-address

b. Network ID dan Host ID

IP address dikelompokkan dalam lima kelas: Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. Pembagian kelas-kelas IP address ini didasarkan pada dua hal yakni network id dan host id.

Kelas

Network ID

Host ID

A

0xxx xxxx

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

B

10xxxxxx.xxxxxxxx

xxxxxxxx.xxxxxxxx

C

110x xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

xxxxxxxx

Untuk memudahkan, maka awal angka dari tabel di bawah ini menerangkan kelas dari IP address :

Kelas

Antara

Jumlah Jaringan

Jumlah Host

A

1 s/d 126

126

16.777.214

B

128 s/d 192

16.384

65.534

C

192 s/d 223

2.097.152

254

Kelas A

Dalam kelas A ini oktet (8 bit) pertama adalah net id. Di mana bit yang tertinggal pada net id

kelas A ini adalah nol (0) semua. Secara teori, kelas A ini memiliki 27 jaringan atau 128 jaringan

yang tersedia. Secara aktual hanya ada 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang

disisakan untuk tujuan tertentu. Dalam kelas A, 24 bit digunakan sebagai host id. Jadi secara

teori pula setiap neti d memiliki 224 host atau 16.777.216 host/router. Kelas A cocok untuk

mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya.

Kelas B

Dalam kelas B, 2 oktet digunakan sebagai net id dan 2 oktet sisanya untuk host id. Secara teori

pula, kelas B memiliki 214 net id atau 16.384 jaringan. Sedangkan banyaknya host setiap jaringan adalah 216 host atau 65.536 host/router. Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus, maka host id yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534. Kelas B ini cocok untuk mendisain organisasi komputer dalam jumlah menengah.

Kelas C

Dalam kelas C, 3 oktet sudah dimiliki untuk net id dan hanya 1 oktet untuk host id. Sehingga

secara teori banyaknya jaringan yang bisa dibentuk oleh kelas C ini adalah 221 atau terdapat

2.097.152 jaringan. Sedangkan banyaknya host/router di setiap jaringan adalah 28 host/router

atau setara dengan 256 host. Juga dikarenakan penggunaan 2 hostid untuk tujuan khusus maka

hostid yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host atau router.

Kelas D

Khusu kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas

mengenai net id dan host id.

Kelas E

Kelas E disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset. Juga tidak ada dikenal net id dan host id di sini.

Dengan demikian, untuk menentukan class A, B atau C, cukup dilihat dari 8 bit pertama. Untuk memisahkan antara network id dan host id diperlukan sebuah netmask dengan definisi sebagai berikut :

Untuk bagian yang menjadi network id, maka mask yang digunakan adalah binary 1, sedangkan untuk host id digunakan binary 0.

Netmask Natural :

A: 11111111 0000000 0000000 0000000 = 255.0.0.0

B: 11111111 1111111 0000000 0000000 = 255.255.0.0

C: 11111111 1111111 1111111 0000000 = 255.255.255.0

c. Alamat Broadcast dan Jaringan

Untuk menghubungi seluruh host di sebuah jaringan, diperlukan alamat khusus yang disebut sebagai alamat broadcast. Alamat broadcast diperlukan untuk :

þ memberi informasi pada jaringan, bahwa layanan tertentu exist atau fungsi lainnya

þ mencari informasi di jaringan

broadcast

Contoh di atas adalah jaringan 192.168.1.0 (Kelas C). Bila komputer Sadewa ingin menghubungi seluruh komputer yang berada di jaringan tersebut, maka ada dua cara, yaitu:

1. Local Broadcast, berupa alamat khusus 255.255.255.255, yang berarti mengirim paket untuk seluruh simpul (node) di jaringan lokal.

2. Directed Broadcast, berupa alamat 192.168.1.255, yaitu mengirim paket ke seluruh simpul (node) yang berada pada jaringan 192.168.1.0.

Dengan demikian alamat didefinisikan sebagai berikut:

þ Nomor jaringan didefinisikan dengan memberikan binary 0 untuk seluruh bit di host id.

þ Nomor broadcast didefinisikan dengan memberikan binary 1 untuk seluruh bit di host id.

Sehingga satu jaringan seperti contoh di atas terdiri atas :

þ Network id : 192.168.1.0

þ Nomor IP pertama: 192.168.1.1

þ Nomor IP terakhir: 192.168.1.254

þ Nomor IP broadcast: 192.168.1.255

d. Private IP Address

IANA (International Assigned Numbers Authority) mengelompokan alamat IP address yang dinyatakan “private”, artinya hanya untuk digunakan dikalangan sendiri dan tidak berlaku di Internet.

1. Class A: 10.0.0.0 sampai dengan 10.255.255.255

2. Class B: 172.16.0.0 sampai dengan 172.31.255.255

3. Class C: 192.168.0.0 sampai dengan 192.168.255.255

Catatan: jaringan 127.0.0.0 digunakan sebagai “loopback” address, oleh karena itu tidak dapat dipakai

e. Domain Name System

DNS adalah sebuah aplikasi (application services) di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP misalnya 202.68.0.134. Jadi DNS dapat dianalogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host computer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

Pengertian Domain Name System

Domain Name System (DNS) adalah sistem database terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat diimplementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).

2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.

3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Nama-nama Domain

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

.com Organisasi Komersial

.edu Institusi pendidikan atau universitas

.org Organisasi non-profit

.net Networks (backbone Internet)

.gov Organisasi pemerintah non militer

.mil Organisasi pemerintah militer

.num No telpon

.arpa Reverse DNS

.tv Station televisi

.fm Station radio

.info Domain untuk penawaran dan menemukan informasi

Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts. Contoh dari second-level domains :

go.id Subdomain untuk lembaga pemerintah

co.id Subdomain untuk lembaga konvensional

ac.id Institusi akademik

net.id Penyedia jasa network

or.id LSM dan lembaga non komersial

sch.id Sekolah

web.id Privbadi atau komunitas

mil.id Instansi Militer

7. Perangkat Perangkat Jaringan

a. Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card atau yang lebih dikenal dengan sebutan kartu jaringan adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.




Gb. Kartu Jaringan (NIC) dengan dua konektor RJ 45 dan BNC

NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:

ü Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet).

ü Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.

Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).

Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access (DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan tanpa kabel).

NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem operasi.

b. Switches

Adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.








Gb. Switch



Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collosion domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.

c. Bridges

Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Bridge jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.




Gb. Bridge

Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:

  • Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
  • Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
  • Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

d. Routers

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

· static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.

· dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.


Gb. Router

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

e. Media Transmisi

Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni : guided (terpandu) dan unguided (tidak terpandu).

1. Media yang terpandu (Guided)

Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu mentransmisikan

besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.

Kabel Twisted-pair

Kabel twisted-pair memiliki beberapa jenis utama yaitu shielded (berselimut) biasa disebut STP dan unshielded (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Untuk UTP terdapat pula

pembagian jenis yakni:

o Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel

telepon.

o Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.

o Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.

o Category 4 : mampu mentransmisikan data hingga 20 MHz.

o Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100

MHz.








Gb. Kabel UTP

Teknik Pengkabelan kabel UTP

Dalam teknik Pengkabelan kabel UTP ada dua teknik yang digunakan, yaitu :

a. cross cable

Biasa dipakai untuk menghubungkan secara langsung 2 komputer atau 2 hub (Peer To Peer). seperti pada gambar berikut.













Gb. Aturan pengkabelan Cross

b. Straight

Digunakan untuk koneksi 2 buah komputer atau lebih dengan memakai sambungan hub/switch.










Kabel Coaxial

Kabel coaxial mampu mengangkut sinyal frekuensi yang lebih tinggi daripada kabel twistedpair.








Gb. Kabel Coaxial

Serat Optik

Serat optik (Fiber Optic) terbuat dari material gelas atau plastik dan mampu mentransmisikan sinyal dalam bentuk cahaya.








Gb. Fiber Optic

2. Media yang tidak terpandu (Unguided)

Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor

fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dlsb.

f. Wireless Access Point (WAP atau AP)

Wireless Access Point adalah perangkat yang membolehkan peralatan komunikasi wireless untuk terhubung ke jaringan wireless menggunakan Wi-fi, bluetooth dan standar standar lainnya yang berhubungan. WAP biasanya terhubung ke jaringan berkabel dan dapat meneruskan data diantara perangkat wireless dengan perangkat berkabel dalam jaringan (misal, komputer atau Printer).




8. Routing

Routing berarti melewatkan paket IP ke tujuan. Alat yang berfungsi melakukan routing paket ini disebut sebagai router. Router minimal harus memiliki dua buah network interface agar mampu melewatkan paket data antar jaringan. Proses routing dilakukan secara hop by hop [PUR-98]. Setiap paket IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan. routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya (next hop router) yang lebih dekat ke host tujuan.

Silahkan improve …

9. Troubleshooting Jaringan

Praktek Lapangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model-Model Pembelajaran

1.       a. Ciri-ciri model pembelajaran ·          Beberapa model tertentu ( model penelitian kelompok) dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis; ·          Memiliki tujuan atau misi pendidikan tertentu; ·          Dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif ( pada model berfikir induktif); ·          Dapat digunakan sebagai pedoman dalam memperbaiki kegiatan belajar mengajar dikelas; ·          Terdiri dari beberapa bagian (urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, sistem pendukung) yang dapat digunakan oleh guru seagai pedoman praktis saat melaksanakan suatu model pembelajaran; ·          Model-model yang diterapkan dalam pembelajaran akan memberikan dampak, dampak tersebut berupa dampak pembelajaran (hasil belajar yang dapat diukur) dan dampak pengiring (hasil belajar jangka panjang). b.   Empat jenis model pembelajaran berdasarkan teori 1. ` Model Interaksi Sosial, model

Makalah Knowledge Management

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN REASURANSI Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah : Knowledge Management Disusun oleh : Hendro Setiadi Wiguna 0805526 JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 KATA PENGANTAR Alhamdulilah, atas ijin dan kehendak Allah swt. Kita telah Allah ciptakan dalam wujud manusia yang memiliki kelebihan dibanding  makhluk lainnya, selain itu kitapun bersukur karena kita terlahir kedunia dijaman setelah kerosulan Nabi Muhammad SAW, sehingga kita memeluk agama yang selamat yaitu Islam, lalu kitapun harus bersyukur bahwa  Allah telah menanamkan keimanan dalam dada kita. Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang bersyukur serta memperoleh kemenangan dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Amin Salawat  dan salam semoga selamanya senantiasa tercurah limpahkan kepada panutan kita semua, Nabiyulloh Muhammad SAW, kepada keluarga,

Makalah MEMERANKAN MODUL DALAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

MEMERANKAN MODUL DALAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL Diajukan untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Kapita Selekta TIK Di susun oleh : Hendro Setiadi Wiguna 0805526 JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 201 2 KATA PENGANTAR Alhamdulilah, atas ijin dan kehendak Allah swt. Kita telah Allah ciptakan dalam wujud manusia yang memiliki kelebihan dibanding  makhluk lainnya, selain itu kitapun bersukur karena kita terlahir kedunia dijaman setelah kerosulan Nabi Muhammad SAW, sehingga kita memeluk agama yang selamat yaitu Islam, lalu kitapun harus bersyukur bahwa  Allah telah menanamkan keimanan dalam dada kita. Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang bersyukur serta memperoleh kemenangan dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Amin Salawat  dan salam semoga selamanya senantiasa tercurahlimpahkan kepada panutan kita semua, Nabiyulloh Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan umat pa