Langsung ke konten utama

pengembangan model-model komunikasi

PENGEMBANGAN MATERI MODEL-MODEL KOMUNIKASI

MATA KULIAH KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Dosen :Dr. Deni Darmawan, M.Si.

Disusun oleh;

Hendro Setiadi W

NIM.0805526

Maha Siswa Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Konsentrasi Guru teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengantar

Terdapat berbagai model-model komunikasi yang diperkenalkan oleh para ahli komunikasi terutama dalam kajiannya tentang komunikasi Pendidikan. Dimana komunikasi pendidikan itu adalah hal penting yang harus ada dan mumpuni dikuasai oleh para pendidik dalam proses penyampaian informasi untuk para peserta didiknya. Jika saja para pendidik tidak menguasai kajian tentang komunikasi pendidikan maka akibatnya akan sangat sulit untuk melakukan proses penyampaian pesan (send message) yang diharapkan. Sehingga akhirnya proses komunikasi tidak akan tercapai dengan baik sesuai dengan harapan. Maka dari itu agar para calon pendidik tidak mengalami kesulitan ketika akan menyampaikan informasi ketika sudah terjun didunia pendidikan, sengaja saya jelaskan mengenai model-model komunikasi dengan harapan akan memberi manfaat yang berarti kepada semua pembaca tulisan saya ini.

Dibawah ini saya ulas beberapa model komunikasi pendidikan, namun saya tidak akan membahas semua hanya sebagian saja.

Model-model komunikasi

1. Matematikal Shannon dan Weaver

Dalam Model komunikasi Matematikal Shannon dan Weaver ini dikatakan bahwa perkembangan dan penerapan istilah komunikasi berkembang lebih luas. Maksudnya mencakup semua prosedur pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Seperti yang dikemukakan oleh Denis Mcquail dan sven Windal (1981:21) bahwa model ini berlangsung secara linear. Maksudnya, alur jalannya proses komunikasi bersifat searah tanpa ada timbal balik arus komunikasi. Seperti kita ketahui dalam proses komunikasi sederhana saja komponen-komponen yang harus ada adalah;

a. Informasi (pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi)

b. Penyampai informasi

c. Media yang digunakan oleh penyampai

d. Penerima informasi

Melihat dari jalannya proses komunikasi seperti diatas maka setelah informasi (pesan) itu tersampaikan kepada penerima, dari penerima itu tidak ada lagi proses timbal balik komunikasi kepada penyampai pesan, sehingga menurut penulis model komunikasi seperti itu kurang cocok digunakan dalam proses komunikasi pendidikan, karena saat ini proses pembelajarannya pun sudah mengedapankan tingkat keterampilan siswa untuk lebih kritis, evaluatif, dan inovatif, sehingga kalau pendidik dalam proses komunikasi pendidikannya menggunakan model ini akan susah mengembangkan proses pendidikannya.

2. Sirkular Osgood dan Schramm

Model komunikasi Sirkular Osgood dan Schramm berbeda sekali dengan model komunikasi Matematikal Shannon dan Weaver. Kalau dalam model komunikasi Matematikal Shannon dan Weaver sifat alurnya searah, maka dalam model komunikasi Osgood dan Schramm alur komunikasinya bersifat timbal balik atau berbalik arah. Artinya dalam satu sisi Penyandi code informasi (encoder) yang menyampaikan inforrmasi maka pada suatu saat encoder tersebut akan menjadi decoder (penerima informasi), jika decoder pertama tersebut telah menginterpretasikan/menafsirkan pesan dari encoder pertama.

Dengan demikian apabila dalam proses komunikasi menggunakan model Osgood dan Schramm, maka besar kemungkinan akan terjadi sebuah system komunikasi yang akan menghasilkan pemahan terhadap sesuatu hal (pesan komunikasi) menjadi lebih berkembang karena proses komunikasi tidak berhenti ketika pesan komunikasi telah sampai kepada penerima pesan. Dan penulis sangat menyarankan bagi para pendidik untuk menggunakan model Osgood dan Schramm karena model ini akan lebih tepat diterapkan dalam dunia pembelajaran.

3. Helical Dance

Berdasarkan pemahaman saya dalam model komunikasi yang satu ini, didapat kesimpulan bahwa “dikatakan terjadi proses komunikasi apabila pelaku komunikasi tersebut pemahaman dan wawasannya bisa mengembang dan bertambah luas” dan apabila setelah terjadi proses komunikasi itu tidak terjadi peningkatan kualitas maka proses komunikasi itu dikatakan gagal. Sehingga aplikasinya dalam proses komunikasi pendidikan model ini bisa dijadikan ukuran untuk mengetahui tingkat perubahan dan peningkatan pemahaman pelaku dalam proses komunikasi.

4. Biologi Komunikasi

Dalam model Biologi Komunikasi, proses komunikasi bersifat komplek atau lengkap. Seperti halnya system-sistem dalam istilah biologi kebanyakannya system-sitem itu biasa membentuk siklus. Dalam model ini pun demikian, dimana setiap komponen komunikasi bukan hanya semata melakukan proses sederhana saja melainkan proses komunikasi yang dilakukannya pun lebih bersifat mendalam contoh dalam proses komunikasi pembelajaran dimana para siswa akan menangggapi situasi kondisi pembelajaran sesuai dengan psikologis drinya. Makanya dalam model ini yang lebih diutamakan adalah pengkajian terhadap pendalaman para pelaku proses komunikasi yang mempengaruhi psikologisnya.

5. Model Psikologi Komunikasi

Model komunikasi ini tumbuh dan berkembang berdasarkan landasan ilmiah psikologi, dan menurut model ini para pakar psikologis pun ikut mewarnai perkembangan psikologi komunikasi.

Selain model yang dijelaskan diatas masih ada model komunikasi yang lainnya diantaranya Model sosiologi komunikasi dan model teknologi pendidikan.

Komentar

  1. makasihh...atas infonya,,
    mahasiswa TP ya???dimana?
    Q juga mahasiswa TP

    BalasHapus
  2. ..sip sm2 bro..
    ane mahsiswa TP UPI BDG bro..
    smoga sdkit info yg ane miliki bisa bermanfaat ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model-Model Pembelajaran

1.       a. Ciri-ciri model pembelajaran ·          Beberapa model tertentu ( model penelitian kelompok) dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis; ·          Memiliki tujuan atau misi pendidikan tertentu; ·          Dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif ( pada model berfikir induktif); ·          Dapat digunakan sebagai pedoman dalam memperbaiki kegiatan belajar mengajar dikelas; ·          Terdiri dari beberapa bagian (urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, sistem pendukung) yang dapat digunakan oleh guru seagai pedoman praktis saat melaksanakan suatu model pembelajaran; ·          Model-model yang diterapkan dalam pembelajaran akan memberikan dampak, dampak tersebut berupa dampak pembelajaran (hasil belajar yang dapat diukur) dan dampak pengiring (hasil belajar jangka panjang). b.   Empat jenis model pembelajaran berdasarkan teori 1. ` Model Interaksi Sosial, model

Makalah Knowledge Management

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN REASURANSI Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah : Knowledge Management Disusun oleh : Hendro Setiadi Wiguna 0805526 JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 KATA PENGANTAR Alhamdulilah, atas ijin dan kehendak Allah swt. Kita telah Allah ciptakan dalam wujud manusia yang memiliki kelebihan dibanding  makhluk lainnya, selain itu kitapun bersukur karena kita terlahir kedunia dijaman setelah kerosulan Nabi Muhammad SAW, sehingga kita memeluk agama yang selamat yaitu Islam, lalu kitapun harus bersyukur bahwa  Allah telah menanamkan keimanan dalam dada kita. Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang bersyukur serta memperoleh kemenangan dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Amin Salawat  dan salam semoga selamanya senantiasa tercurah limpahkan kepada panutan kita semua, Nabiyulloh Muhammad SAW, kepada keluarga,

Makalah MEMERANKAN MODUL DALAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

MEMERANKAN MODUL DALAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL Diajukan untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Kapita Selekta TIK Di susun oleh : Hendro Setiadi Wiguna 0805526 JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 201 2 KATA PENGANTAR Alhamdulilah, atas ijin dan kehendak Allah swt. Kita telah Allah ciptakan dalam wujud manusia yang memiliki kelebihan dibanding  makhluk lainnya, selain itu kitapun bersukur karena kita terlahir kedunia dijaman setelah kerosulan Nabi Muhammad SAW, sehingga kita memeluk agama yang selamat yaitu Islam, lalu kitapun harus bersyukur bahwa  Allah telah menanamkan keimanan dalam dada kita. Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang bersyukur serta memperoleh kemenangan dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Amin Salawat  dan salam semoga selamanya senantiasa tercurahlimpahkan kepada panutan kita semua, Nabiyulloh Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan umat pa